Kamis, 30 Juli 2015

Rumah Pohon Ini Dilengkapi Smarthome & Tenaga Surya

Hobi berkumpul dgn kolega mendorong seorang plastic engineer dan  desainer grafis ini membuat hunian pohon. Proyek pertamanya hunian pohon betulan  di daerah  Palmerston North, Selandia Baru. Rumah tersebut dibangun bersama  teman-temannya yang berprofesi sebagai kontraktor di tanah milik org tuanya, tahun 2011. Rumah pohon Tree Bach yg sebagian besar dari material bekas ini biayanya 1.700 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 15 juta.

Untuk proyek keduanya, Jono Williams, warga Selandia Baru ini tidak lagi menggunakan pohon sebagai “kaki”, melainnya tiang baja setinggi 10 meter.  Sesuai bentuknya, berangka bulat mirip bola dunia dan ruang di bagian tengah  menyerupai bentuk donat. Lantaran tersebut diberi nama skysphere.  Mempunyai ruang duduk dan kamar, skysphere dijadikan tempat berkumpul dengan teman-temannya, selain jg sebagai tempat Williams menyepi di ketinggian service office di jakarta selatan.

Berbeda dengan proyek perdananya, direktur perusahaan IT  ini membuat skysphere berdinding polycarbonate bening.  Bentuknya lingkaran sehingga  dari semua sisi bangunan bisa memandang bebas ke luar.  Skysphere dirancang menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi.

Digunakan sebagi tempat mencari inspirasi, William melengkapinya dgn jaringan internet,  layar LED & tempat mengamati bintang di bagian teratas.  Rumah ini didesain sebagai  smarthome  di mana semua fitur yang disematkan dapat dikendalikan dengan telepon pintar berbasis android. William dpt mengendalikan tv, pintu bahkan kotak pendingin dgn sensor suara melalui telepon genggamnya.

Proyeknya sewa virtual office di jakarta ini dibangun selama tiga tahun serta menghabiskan dana  67.600 dolar Selandia Baru atau lebih dari Rp 606 juta. Meski dikecam banyak orang sebagai proyek menghamburkan  uang, William bergeming. Pengalamannya ini akn dijadikan  dasar utk mengembangkan gaya hidup hemat energi. “Saya akn membangun rumah dengan menggunakan sumber energi sendiri dgn menerapkan teknologi yg telah diaplikasikan di Skysphere ini,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar